banner 728x250

Tingkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Pasuruan, UB Kembangkan Produk Eco Enzyme

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (UB) Malang Kembangkan Produk Eco Enzyme di Kabupaten Pasuruan. (Foto: Ist)

RUBRIKA – Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Pasuruan merupakan wilayah urban farming dengan program pemerintah yaitu Kampung Kambing, Food Estate, dan Hidroponik.

Berdasarkan Laporan Utama Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasuruan (2020), permasalahan yang dihadapi yaitu banyaknya timbulan sampah yang belum ditangani dengan tepat dan reduksi sampah cukup rendah.

banner 336x280

Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang meningkat 0,87% dari 2019 sampai 2020. Jumlah penduduk 2021 Kabupaten Pasuruan mencapai 1.615.420 jiwa, dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi dari 2020 yaitu sebesar 1.096 jiwa per km2 (BPS, 2020). 

Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Pasuruan dapat menjadi sumber penyakit yang dapat merusak lingkungan dan mengurangi kualitas hidup masyarakat, khususnya di Desa Wonokitri, Tosari, Mororejo dan Baledono Kabupaten Pasuruan.

Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (UB) Malang yang beranggotakan Dr. Ir. Agustina Shinta Hartati Wahyuningtyas, M.P., Prof. Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin, M.S., Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, M.S., Dr. Riyanti Isaskar, S.P., M.Si., Wisynu Ari Gutama, S.P., MMA., Febriananda Faizal , S.P., M.P, dan Della Aprilia DP, S.P., M.P.  mengatakan perlu adanya edukasi dan pengolahan sampah yang tepat di Kabupaten Pasuruan.

Selain itu pelatihan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan peluang usaha dikalangan ibu rumah tangga. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2023 yang dibantu oleh tim dari Lab. Manajemen Finansial dan Pemasaran Agribisnis. 

Harapan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan peluang sampah menjadi sumber pemasukan bagi desa serta mendorong dan motivasi masyarakat menjadi entrepreneurship untuk menghasilkan sumber pemasukan sendiri.

Belum lagi produk turunan dari eco-enzyme memiliki nilai jual dan juga peluang usaha. Apabila masyarakat dapat membaca peluang tersebut dan memanfaatkan digital marketing untuk memasarkan produknya maka bukan tidak mungkin Desa Wonokitri, Tosari, Baledono, dan Mororejo menjadi salah satu desa sentra penghasil produk turunan eco-enzyme.

Selain diajarkan membuat produk turunan, masyarakat desa juga diajarkan cara membua branding produk yang dihasilakan. Salah satu bentuk pemasaran awal yang dilakukan adalah pembuatan label produk.

Pembuatan label produk yang menarik menjadi keunikan tersendiri produk unggul, selain itu agar produk yang dibuat lebih menarik dan layak untuk dipasarkan.

Pembuatan label produk yang menarik menjadi keunikan tersendiri produk unggul, selain itu agar produk yang dibuat lebih menarik dan layak untuk dipasarkan. 

Selain dari desain produk yang menarik, penggunaan sosial media instagram serta marketplace merupakan langkah efektif dalam memasarkan produk eco enzyme ini secara meluas apalagi produk yang dihasilkan masih tergolong jarang untuk ditemui dan berasal dari sisa sayuran dan buah-buahan yang ada dirumah.

Sehingga tidak hanya mendapatkan keuntungan semata dari penjualan produk yang ada namun juga dapat turut menyelamatkan lingkungan serta kesehatan. (***)

banner 336x280