banner 728x250

Lemahnya Sistem Zonasi PPDB di Surabaya, GMNI Ubaya: Harus Segera di Evaluasi!

Kader GMNI Universitas Surabaya (Ubaya), Dhipa Satwika Oey. (Foto: Ist)

SURABAYA – Kader GMNI Universitas Surabaya (Ubaya), Dhipa Satwika Oey, menyoroti permasalahan di masyarakat terkait tidak efektifnya sitem Zonasi PPDB di Surabaya.

Sejak 2017 berlaku peraturan Permendikbud 17/2017 tentang PPDB SD/SMP/SMA sederajat yang pada saat itu diharapkan atau ditujukan untuk pemerataan sistem pendidikan di Indonesia.

banner 336x280

Tetapi pada saat ini sistem PPDB Zonasi dinilai tidak efektif oleh masyarakat karena mempunyai beberapa kelemahan yaitu sulit mendapatkan informasi, tidak merata, tidak adil, dan tidak transparan.

“Pemerintah harus mengevaluasi dan segera membenahi sistem PPDB Zonasi karena banyak keluhan masyarakat yang merasa sistem Zonasi PPDB tidak efektif,” katanya, Selasa (19/09/2023).

Pria yang akrab disapa Bung Dhipa ini mengatakan, contoh tidak efektifnya sistem Zonasi di masyarakat ialah terbatasnya kapasitas sekolah yang mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan siswa di beberapa sekolah.

Menurutnya, permasalahan itu dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah.

“Sistem zonasi yang ada di Surabya dianggap tidak adil karena siswa yang tinggal di luar zona sekolah tidak memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke sekolah yang diinginkan,” bebernya.

Bung Dhipa melanjutkan, bahwa sistem zonasi dianggap rentan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Permasalahan ini dapat merugikan siswa yang seharusnya memiliki hak untuk sekolah dan mendapatkan pendidikan.

“Jika dibiarkan secara terus menerus mutu pendidikan akan terus menerus menurun dan masyarakat di beberapa kecamatan di Surabaya tidak mendapatkan pendidikan yang merata,” tegas Dhipa.

Menurut Bung Dhipa, pemerintah harus peka terhadap permasalahan yang dialami masyarakat seperti ini, jika sistem PPDB Zonasi ini tidak segera diperbaiki dan dibenahi maka sistem pendidikan dan kualitas pendidikan di Indonesia akan terus turun dari tahun ke tahun.

“Sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat, fungsi sekolah di masyarakat ialah untuk mengembangkan kecerdasan siswa dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa,” katanya.

Peran sekolah menurut Dhipa, juga membantu siswa mengembangkan potensi minat dan bakat secara menyeluruh. Sehingga membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat dan diharapkan bisa berproses sosialisasi dengan baik di dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan kompleks.

“Salah satu tindakan dan perilaku yang dapat dilakukan melalui interaksi dengan teman dan guru di sekolah,” ucap Dhipa.

Pada saat ini seharusnya pemerintah peka dan sadar karena sudah banyak masyarakat yang mengeluhkan permasalahan tentang sistem zonasi. Karena hal-hal seperti ini menurutnya sangat penting untuk masyarakat.

“Saya berharap pemerintah bisa hadir dan membersamai semua masyarakat dalam permasalahan apapun, jangan sampai pemerintah menutup mata tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masyarakat, karena pada hakekatnya tugas pemerintah ialah kembali kepada masyarakat,” tutup Dhipa. (***)

banner 336x280