banner 728x250
Wisata  

Kemenparekraf Luncurkan Carbon Footprint Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan dan Berkualitas 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno saat meresmikan program "Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Eco-tourism” di Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Kamis (7/7/2022). (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

BALI – Dalam menegaskan komitmennya untuk menekan emisi karbon, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno secara resmi meluncurkan program “Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Eco-tourism” di Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan perubahan iklim telah menjadi isu dan perhatian penting bagi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. 

banner 336x280

Sesuai ketetapan Paris Agreement (2015), semua negara memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam penurunan emisi termasuk melaksanakan, mengkomunikasikan upaya ambisius, mitigasi, dan juga adaptasi yang ditetapkan secara nasional atau dikenal sebagai National Determined Contribution (NDC).

“Dari data Nature Climate Change tahun 2018, pariwisata dunia saat ini menyumbang 8 persen dari emisi global, dimana 49 persennya berasal dari jasa transportasi,” papar Menparekraf, Kamis (07/07/2022). 

Peluncuran program “Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Ecotourism” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dari pemangku kepentingan pariwisata.

Menparekraf menyampaikan Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen Net Zero di sektor pariwisata.

“Saya hari ini sangat termotivasi, sangat memiliki harapan yang berbinar-binar karena kami menjadi pelopor Net Zero di ASEAN dan kami mendapatkan mitra yang kuat di industri pariwisata,” ujarnya.

Selain itu keterlibatan Pemerintah Daerah dan 5 destinasi pilot project yang akan menerapkan program carbon footprint, yakni Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat); Mangrove Tembudan Berseri di Berau); Pantai 3 Warna di Clungup Mangrove Conservation-Malang); Bukit Peramun di Belitung; dan Taman Wisata Mangrove Klawalu, di Sorong.

Lebih lanjut, Menparekraf menjelaskan pascapandemi market pariwisata berkelanjutan diperkirakan terus meningkat dimana 83 persen percaya bahwa perjalanan berkelanjutan penting secara global. Kemudian 69 persen diantaranya berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dari setiap perjalanan.

Oleh karena itu, carbon offset calculator diperlukan untuk menghitung berapa besar emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan wisata. 

“Perhitungan jejak karbon tersebut nantinya dikonversi menjadi nilai uang selanjutnya disalurkan untuk mendukung program positif seperti penanaman pohon, renewable energy, hingga pengembangan ekowisata,” tuturnya.

banner 336x280