banner 728x250
Wisata  

Menparekraf Ajak Pelaku Parekraf Tangani Pengelolaan Sampah Makanan 

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Food Waste pada Industri Pariwisata di The Patra Bali Resort & Villas, Kamis (7/7/2022). (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

RUBRIKA – Berdasarkan data dari The Economist Intelligence, tercatat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan (food lost and waste) terbesar di dunia, selain Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Catatan tersebut juga didukung dari hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sejumlah lembaga mengenai hasil studi komprehensif terkait Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia pada 2021. 

banner 336x280

Menurut kajian tersebut, sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.

Terkait dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk aktif berperan dalam penanganan sampah makanan (food loss and waste) pada sektor pariwisata dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf saat menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Food Waste Pada Industri Pariwisata di The Patra Bali Resort & Villas, Kamis (7/7/2022).

“Hari ini kita memulai suatu langkah baru secara betul-betul all out, kita totalitas untuk menangani pariwista yang berkelanjutan. Kemenparekraf berupaya untuk mengatasi perubahan iklim yang berasal dari FLW dengan seluruh stakeholder industri pariwisata melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” tegas Menparekraf.

Menparekraf menegaskan komitmen Kemenparekraf/Baparekraf untuk berperan aktif dalam upaya mengatasi isu perubahan iklim. Salah satunya dengan penyelenggaraan kegiatan FGD Pengelolaan Food Waste pada industri pariwisata.

Kegiatan tersebut berlandaskan pada arahan Presiden Republik Indonesia pada KTT G20 di Roma, Italia, dimana Indonesia melalui G20 ingin menjadi contoh dalam mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata.

banner 336x280