RUBRIKA – Hasil polling kedua untuk sosok yang layak menjadi Calon Gubernur (Cagub) Papua Tengah menghadirkan dinamika yang menarik.
Paska Pleno Rekapitulasi KPU tingkat Provinsi Papua Tengah, WAG Coffeee Papua Tengah melakukan polling ke-2.
Dari tiga nama teratas pada putaran pertama, Deinas Geley, Yakobus Dumupa, dan Nenu Tabuni, hanya Deinas Geley yang berhasil mempertahankan posisinya dalam lima besar.
Yakobus Dumupa dan Nenu Tabuni terpaksa tersingkir dari peringkat atas.
Selain itu, polling kedua juga memperlihatkan potensi dari tokoh-tokoh lain, terutama mereka yang merupakan mantan kepala daerah yang siap berkontestasi.
Para tokoh ini juga memiliki peran penting sebagai ketua partai di Provinsi Papua Tengah.
Dengan dinamika yang semakin memanas, warga Papua Tengah akan terus memantau perkembangan selanjutnya dalam proses pemilihan Gubernur mereka.
Pada polling yang dilakukan oleh WAG Coffee Papua Tengah periode 18-20 Maret 2024 melalui platform PollingKita telah menghasilkan statistik yang cukup dinamis.
Polling tersebut menampilkan calon-calon potensial sebagai Gubernur Papua Tengah.
Nama Mantan Wakil Bupati Puncak Jaya, Deinas Geley tetap mempertahankan kedudukannya di puncak setelah periode pertama juga memuncaki hasil polling.
Deinas Geley memimpin dengan keunggulan yang signifikan, mengamankan 57.7% suara, sementara Meki Fritz Nawipa mengikuti dengan 13.2%.
Selain itu, persaingan ketat terjadi di antara Eltinus Omeleng, Isaias Douw, dan Ribka Haluk, masing-masing dengan porsi suara 8.1%, 5.5% dan 4.8%.
Dalam peringkat lima besar, nama-nama tersebut mengukuhkan posisi mereka sebagai tokoh dan kontestan yang layak dicalonkan sebagai calon Gubernur Papua Tengah.
Selain itu, tokoh yang layak juga mendapat apresiasi seperti Yakobus Dumupa, Natalis Tabuni, dan Nenu Tabuni memperoleh suara di bawah 4%.
Sementara Willem Wandik menempati peringkat terbawah dengan 1.9%. Total suara yang terhitung mencapai 892, mencerminkan antusiasme masyarakat dalam proses demokrasi.
Masyarakat Papua Tengah diharapkan turut berpartisipasi dalam proses pemilihan Gubernur nantinya, karena partisipasi mereka sangat penting untuk menentukan arah masa depan provinsi tersebut.
Semakin banyak partisipasi dari masyarakat akan memperkuat legitimasi hasil pemilihan dan memastikan representasi yang lebih baik bagi kepentingan publik.
Dengan demikian, proses demokrasi di Papua Tengah akan semakin kuat dan inklusif. (***)
