banner 728x90

Media Luar Soroti Perjuangan Santi Warastuti Legalkan Ganja Medis Demi Pengobatan Anaknya

Santi Warastuti mengunjungi Car Free Day di Jakarta untuk meningkatkan kesadaran akan kampanyenya. Plakat itu bertuliskan 'Tolong, anak saya membutuhkan mariyuana medis'. (Courtesy of Warastuti)
banner 468x60

RUBRIKA – Masih ingat dengan perjuangan seorang ibu Santi Warastuti, yang berupaya untuk mendapatkan pengobatan demi anaknya?

Kisah Warastuti yang berjuang demi ganja medis untuk pengobatan anaknya yang mengidap cerebral palsy, kini menjadi sorotan media luar negeri. Media Al Jazeera mengangkat perjuangan dari Warastuti tersebut pada Rabu (10/8/2022). 

banner 336x280

Dalam tulisan media asing tersebut menjelaskan bahwa upaya untuk melegalkan narkoba di Indonesia untuk tujuan medis mendapat tentangan keras, dan pada 20 Juli, Mahkamah Konstitusi Indonesia menolak mosi yang diajukan oleh Warastuti, Pratiwi, dan ibu lain yang anaknya menderita cerebral palsy untuk uji materi UU Narkotika Indonesia tahun 2009 yang melarang penggunaan ganja dengan alasan apapun.

Menurut Claudia Stoicescu, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Monash di Indonesia, negara ini sangat kontras dengan negara tetangganya dalam hal posisi hukumnya tentang ganja.

“Thailand melegalkan konsumsi ganja pada Juni tahun ini dan di Malaysia penggunaan ganja untuk tujuan medis telah diatur secara hukum sejak tahun lalu,” jelasnya dikutip dari Al Jazeera.

“Di Indonesia, kepemilikan ganja membawa sanksi yang keras, termasuk hukuman penjara yang cukup besar, seringkali dalam kondisi penuh sesak dan tidak manusiawi. Hukuman oleh sistem peradilan pidana terhadap pengguna ganja ini jauh lebih merugikan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup individu daripada penggunaan ganja itu sendiri,” lanjut Claudia Stoicescu.

Dalam berita yang dirilis oleh Al Jazeera tersebut menjelaskan bahwa peneliti medis Stoicescu mengatakan Indonesia harus mengatur ulang penggunaan ganja, seperti sesuatu yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia sejak 2019.

Tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan pemerintah Indonesia untuk meneliti potensi manfaat ganja medis, dan sementara itu, Warastuti mengatakan dia sedang memikirkan kemungkinan kompromi.

Meski belum memikirkan opsi lainnya, dia ingini di masa depan agar pemerintah membantu mendanai pengobatan ganja medis di negara lain seperti Australia bagi warga negara Indonesia yang ingin bepergian ke sana.

Dia juga ingin pemerintah mempertimbangkan untuk mengizinkan individu membeli mariyuana medis dari negara lain untuk digunakan di Indonesia tanpa takut dituntut jika legalisasi skala penuh di dalam negeri tidak diperbolehkan.

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version