banner 728x90

Kolaborasi Rekat, Ottimo, dan Dinkes Surabaya Peringati Hari TBC Sedunia

banner 468x60

SURABAYA – Hari Tuberkulosis Sedunia atau Hari TBC Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret tentu menjadi ajang tahunan yang selalu penting untuk dirayakan, terutama bagi Rekat Peduli Indonesia yang merupakan organisasi dengan fokus eliminasi TB di Indonesia.

Pada tahun ini Rekat, Ottimo, dan Dinkes Surabaya mengadakan sebuah kegiatan penggalangan dana dalam bentuk menghias donat.

banner 336x280

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis Ottimo yang ke-10. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah kegiatan ini, seperti peringata Hari Gizi Nasional dan Cooking Competion.

Sebelum acara menghias donat, terdapat acara talkshow yang menghadirkan Dokter Yusli dari Dinas Kesehatan Surabaya dan Firman Adryansyah dari Rekat Peduli Indonesia untuk membahas mengenai isu Tuberkulosis di Indonesia, secara khusus di Kota Surabaya sendiri. 

Ada beberapa informasi yang secara rinci disampaikan oleh Dokter Yusli, diantaranya meliputi informasi mengenai penyakit Tuberkulosis yakni sebuah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri, serta dapat menyerang semua golongan baik anak muda maupun dewasa dan lanjut usia.

Ada beberapa faktor seseorang bisa terkena TB diantaranya gaya hidup yang tidak sehat seperti, merokok, minum minuman beralkohol, mobilitas yang tinggi, dan kurang beristirahat.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini TB telah berkembang dan memiliki banyak jenis seperti, TB Tulang, TB Mata, dan TB Payudara.

Dokter Yusli juga memberikan informasi bahwa saat ini Indonesia sedang dalam tahapan upaya pembebasan masyarakat dari TB di tahun 2030, namun dia berharap di wilayah Surabaya dapat diatasi sebelum tahun 2030.

“Pemeriksaan terintegrasi di setiap layanan kesehatan seperti puskesmas diharapkan mampu membuat Surabaya bisa menagani TB lebih dini dari yang dilakukan oleh pusat,” kata Dokter Yusli, Senin (25/03/2024).

Dia juga mendorong masyarakat untuk tidak takut memeriksakan dirinya juga merasa ada beberapa indikasi kesehatan yang mengarah pada ciri dari TB, supaya bisa segera ditangani oleh praktisi kesehatan di wilayahnya.

Selain pemaparan materi Tuberkulosis, dalam talkshow tersebut juga menghadirkan Firman Adryansyah yang merupakan anggota dari Rekat Peduli Indonesia, dan seorang penyintas Tuberkulosis. 

Pengalamannya bersentuhan langsung dengan TB diawali ketika dirinya mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh, namun belum aware akan yang ia alami akan mengarah ke penyakit TB. 

Sehingga pada saat itu pemeriksaan yang dilakukan membuatnya harus mengkonsumsi obat, namun karena merasa sehat dalam beberapa hari akhirnya ia memutuskan untuk tidak meminumnya sampai habis.

Hal ini yang akhirnya membuatnya terkena TB Resisten Obat atau TB-RO. Hal ini merupakan bentuk TB yang penyembuhannya memerlukan waktu lebih panjang dari TB biasa, dikarenakan konsumsi obat yang tidak rutin membuat bakteri TB lebih kuat sehingga perlu untuk penanganan yang lebih lama.

Setelah talkshow kegiatan dilanjutkan dengan sesi menghias donut. Kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak kurang lebih 30 orang yang terdiri dari beberapa golongan mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orangtua juga ikut memeriahkan acara yang diadakan Ottimo ini.

Mereka yang hadir juga merasa terhibur karena keseruan yang diperlihatkan setiap peserta dalam menghias donat-donat yang ada.

Setelah selesai menghias donat tersebut disusun menjadi sebuah tower dan dibungkus untuk bisa dibawa pulang oleh para peserta.

Hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Ottimo ini selanjutnya diberikan secara simbolis langsung kepada Rekat Peduli Indonesia sebagai dukungan terhadap upaya penanggulangan TB secara khusus di Kota Surabaya. (***)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version