banner 728x90
Opini  

Implementasi Pendidikan Filsafat Dasar Pada Kurikulum SMA untuk Membangun Pondasi Bela Negara

Mario Malem Samosir (Mahasiswa UPN “Veteran” Surabaya/Aktivis GMNI)
Mario Malem Samosir, Mahasiswa UPN “Veteran” Surabaya/Aktivis GMNI. (Foto: Ist)
banner 468x60

RUBRIKA – Filsafat adalah ilmu yang sangat tua dan sudah ada sejak manusia mampu berpikir secara bijaksana.

Manusia harus mampu berpikir kritis dan mampu menciptakan gagasan berdasarkan kerangka berpikir dan metode berpikir yang tepat agar hidup manusia lebih bijak. 

banner 336x280

Kata filsafat sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata “philos” yang berarti cinta dan “Sophia” yang berarti bijak atau arif.

Secara sederhana filsafat dapat ditemui hampir di seluruh kegiatan manusia khususnya pada pelajar yang notabene seorang akademisi, seperti bagaimana seorang siswa dapat berargumen memberikan isi pikirannya kepada gurunya saat sang guru memberikan pertanyaan di depan kelas. 

Atau seorang siswa yang gemar olahraga ingin menjadi seorang atlet agar dapat berkompetisi sampai ke internasional.

Kegiatan yang dilakukan siswa hampir seluruhnya menggunakan pikiran mereka dengan bijak agar apa yang mereka lakukan atau ucapkan adalah sesuai dengan diinginkan. 

Tetapi pernahkan siswa tersebut diberikan pondasi berpikir yang baik dan benar, apakah para siswa pernah diberikan edukasi bagaimana memilih metode kerangka berpikir yang bijaksana. 

Lalu siswa mendapatkan semua pikiran argument dan asumsi tersebut hanya dari pengalaman mereka bergaul, orangtua, guru, dan akademik. 

Siswa tidak dibekali kemampuan untuk mengemukakan kerangka berpikir yang bijaksana dengan proses menafsirkan, menganalisis serta memutuskan asumsi dan argumen tersebut.

Dalam pelaksanaanya, bela negara mempunyai banyak metode implementasinya dan setiap warga negara mempunyai caranya masing-masing untuk menjalankan kewajiban bela negara. 

Sebagai seorang akademisi, kaum pelajar melakukan implementasi bela negara dengan cara mengadakan pemikiran-pemikiran yang dapat mengkritisi dinamika pemerintahan serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Dengan banyaknya pemikiran yang dihasilkan para akademisi menjadikan akar pokok berpikir dan menganalisa, bangsa Indonesia semakin kuat karena generasinya mempunyai pondasi yang kuat dalam kerangka berpikir.

Kurikulum pembelajaran yang diterapkan pada siswa hanya mengubah metode belajarnya, bukan memperbarui esensi dari pembelajaran itu sendiri. 

Kerap kali kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah hanya mengulang mata pelajaran dan tidak menyediakan pelajaran dasar-dasar berpikir. 

Pada dasarnya filsafat menjadi gerbang menuju semua ilmu pengetahuan, serta menjadi dasar manusia berpikir dengan bijaksana. 

Pada kurikulum 2013 salah satu metode belajar yang ditetapkan adalah membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memberikan kebebasan berpendapat di dalam kelas. 

Tetapi siswa mengekspresikan keaktifan dan argumen mereka belum mempunya kerangka berpikir yang baik.

Filsafat esensialisme adalah keterampilan esensial dan pengetahuan dasar, aertinya seseorang tidak dituntut untuk menguasai pengetahuan secara detail, melainkan pokok pikirannya saja sedangkan dalam pengembangannya tergantung reaksi setiap orang yang menerimanya. 

Dari sini dapat terlihat bahwa melalui peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur atau menerapkan pembelajaran yang harus diterima siswa melalui peran kurikulum dalam memberikan standar pengetahuan sangat otoriter.

Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Filsafat ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmuilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.

Dengan demikian adanya penambahan dan implementasi filsafat dasar pada kurikulum pembelajaran siswa dapat menjadi bekal metode kerangka berpikir siswa. 

Pengantar ilmu filsafat menjadi pondasi siswa mengkritisi dinamika pemerintahan yang kerap kali kebijakannya membutuhkan evaluasi.

Siswa SMA yang akan mengabdi pada masyarakat dan menjadi mahasiswa setelah lulus menjadi pembawa perubahan kerangka berpikir sebagai upaya perwujudan bela negara. 

Untuk berpikir menggunakan logika dan rasa akal sehat babagimana kebijakan yang diadakan pemerintah, bagaimana mengkritisi pembelajaran yang mereka terima di sekolah serta mampu meretorika argumen asumsi pada pikirannya.

Oleh karena itu sistem yang harus ada berupa kurikulum menggunakan metode berpikir kritis. 

Pemerintah mengadakan pelajaran wajib bagi siswa SMA berupa ilmu filsafat dasar untuk membangun kerangka berpikir serta mampu mengkritisi kasus yang ada seperti dinamika pemerintah di Indonesia.

Perwujudan bela negada melalui bidang pendidikan adalah hal yang penting karena para pendahulu bangsa Indonesia adalah para pemikir ulung dan mampu mendirikan Indonesia hingga saat ini. 

Seperti kata bapak proklamator Indonesia “Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!”.

Negara memiliki banyak metode dalam pengimplikasiannya, sebagai akademisi pelajar mampu mewujudkannya dengan mengadakan pemikiran-pemikiran kritis mengenai dinamika pemerintah yang terjadi di dalamnya serta kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sendiri. 

Kaum akademisi harus mampu mengadakan pemikiran tersebut walaupun masih di jenjang Sekolah Menengah Atas agar seluruh lapisan akademisi mampu menanamkan nilai-nilai bela negara di bidangnya.

Pentingnya ilmu filsafat yang diterapkan pada kurikulum pembelajaran SMA adalah landasan dasar bagaimana para pelajar mampu mengolah pikirannya dengan logika dan menciptakan suatu gagasan yang bijaksana untuk mengkritisi apa yang mereka rasa tidak sesuai dengan kebenaran. 

Selain itu siswa SMA dapat memanfaatkan metode berpikir yang mereka dapatkan kan dari pelajaran ilmu filsafat dasar menjadi pintu gerbang masuk ke pelajaran-pelajaran yang akan mereka terima.

Harus ada perubahan total dalam kurikulum yang ada ada di Indonesia karena siswa dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran tetapi tidak diberikan dasar-dasar metode kerangka berpikir yang baik. 

Ilmu Filsafat dasar harus menjadi pengantar dan mata pelajaran tersendiri dalam kurikulum di Indonesia agar siswa tidak mengalami kebingungan dan kecacatan berpikir dalam berargumentasi dan mengkritisi banyak hal termasuk dinamika Pemerintahan yang ada.

Mulai dari SMA harus ditanamkan nilai-nilai bela negara agar terwujud negara Indonesia sebagai negara yang kuat dan kokoh pemikiranya. 

Dengan demikian jenjang pendididkan SMA sudah mampu untuk menganalisis mana pemerintahan yang baik untuk menciptakan generasi-generasi bangsa yang cerdas. (***)

Oleh: Mario Malem Samosir (Mahasiswa UPN “Veteran” Surabaya/Aktivis GMNI)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version