banner 728x250
Daerah  

Akademisi Sebut Reaktivasi Jalur Kereta Api Madura Ampuh Urai Kemacetan

Usulan reaktivasi jalur kereta api Madura telah mendapat respons dari berbagai unsur masyarakat.

SUMENEP – Usulan reaktivasi jalur kereta api Madura telah mendapat respons dari berbagai unsur masyarakat. Tak terkecuali, dari kalangan akademisi. 

Dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Paisun, mengaku mendukung aspirasi Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk mengaktifkan jalur kereta api Madura.

banner 336x280

Reaktivasi jalur kereta api di Madura, kata Paisun, dinilai ampuh untuk mengurai kemacetan. 

Baca Juga:   Disdukcapil Sumenep Sosialisasikan Penerapan IKD pada Mahasiswa Unija

“Kalau naik kereta, tentu akan lebih efisien, dari segi waktu,” ungkapnya, dalam keterangannya, Senin (8/5/2023). 

Lebih lanjut Paisun mengatakan, kendati kecenderungan naik kendaraan pribadi terbilang tinggi.

Namun perlahan masyarakat akan menyadari secara utuh bahwa diusulkannya reaktivasi kereta api ini adalah untuk mendatangkan efek-efek positif. 

“Tentu butuh waktu, untuk mengubah kecenderungan yang saat ini lebih senang naik kendaraan pribadi atau travel,” pungkasnya. 

Baca Juga:   Selasa Besok, Aremania Menggugat Tangkap Ade Armando di Polresta Malang Kota 

Diketahui sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi getol menyuarakan diaktifkannya jalur kereta api lintas Madura.

Bagi Suami Nia Kurnia Fauzi, langkah tersebut akan memicu efek domino positif. 

Salah satunya adalah mewujudkan target besar Presiden Joko Widodo terkait dengan swasembada pangan. 

“Dengan (reaktivasi jalur kereta) Madura akan berkontribusi lebih dalam mewujudkan swasembada pangan,” ungkapnya, dalam siaran pers rubrika.co.id, Senin (7/5/2023). 

Baca Juga:   Dugaan Korupsi, Kontraktor Jembatan Sungai Enok Jadi DPO Kejati Riau

Alumni Universitas Dr. Soetomo Surabaya itu juga menjelaskan, reaktivasi jalur kereta api bakal menekan angka kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Madura. 

“Termasuk berefek pada penurunan angka kemiskinan dan peningkatan angka IPM di Pulau Madura,” tegasnya. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *