banner 728x250
Hukrim  

Pukul Mahasiswa UWKS, Oknum Finalis Cak dan Ning Surabaya 2024 Dilaporkan ke Polisi

Mahasiswa Kedokteran Hewan UWKS Imam Utomo Menjadi Korban Kekerasan oleh Oknum Finalis Cak dan Ning Surabaya 2024. (Foto: Ist)

SURABAYA – Oknum Finalis Cak dan Ning Surabaya 2024 berinisial FE dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, Rabu (11/9/2024).

FE dilaporkan diduga atas tindak kekerasan fisik terhadap seorang mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) yakni Imam Utomo.

banner 336x280

Imam Utomo yang merupakan mahasiswa Kedokteran Hewan ini mengaku dipukul oleh FE hingga mengakibatkan luka dan berderah pada bagian hidungnya.

Peristiwa menghebohkan itu sendiri terjadi di lingkungan kampus di UWKS pada Selasa (10/9/2024) sore.

Imam menceritakan, kejadian berawal ketika FE tampak mengalami perubahan perilaku yang mencolok.

Ia terlihat gelisah dan berbicara tak tentu arah di lingkungan kampus sebelum mendekati Imam yang sedang duduk bersama kekasihnya di area warung dekat RSHP.

Baca Juga:   GPPD Gandeng KPU dan Himapol UWKS Kenalkan Pilwali Surabaya ke Pemilih Muda

Tanpa sebab yang jelas, FE mulai melakukan tindakan agresif dan mengajak Imam ke rooftop gedung FEB UWKS.

“Dia mengajak saya tiba-tiba ke rooftop gedung FEB lantai 4. Saat saya mencoba menjauh, dia langsung memukul ke arah muka saya beberapa kali sampai berdarah,” ujar Imam, Kamis (12/9/2024).

Imam Utomo mengaku tak pernah ada masalah dengan FE yang juga diketahui menjabat sebagai Koordinator BEM di Jatim itu.

“Kami hanya bertemu beberapa kali di acara kampus, tapi tidak pernah saling berinteraksi lebih dekat. Saya tidak menyangka dia bisa bertindak seperti itu. Saat kejadian, saya merasa sangat ketakutan dan bingung,” ungkap Imam.

Baca Juga:   Implementasikan Instruksi Kapolri, Kasat Lantas Polres Batu Survey Jalur Rawan Laka

Pihak kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Namun, Imam menyampaikan keprihatinan atas kejadian ini dan berharap kampus segera menindaklanjuti masalah tersebut.

Terlepas apapun motifnya, apapun latar belakangnya, apa yang dilakukan FE menurutnya adalah tindakan kriminal dan tidak ada pembenaran apapun atas tindakan yang dilakukan.

“Saat ini, saya telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib atau kepolisian di Polrestabes Surabaya. Saya memohon pihak kepolisian untuk menindaklanjuti dan memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku,” bebernya.

Baca Juga:   Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup

Dikonfirmasi terpisah, FE mengatakan permasalahan tersebut mulanya berawal dari penyebaran hoax yang dilontarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Dan sebenarnya masalah tersebut sudah selesai dan yang bersangkutan (Imam) telah membuat video klarifikasi.

“Sebenarnya permasalahan ini sudah selesai, ini hanya kesalahpahaman aja dan Imam juga sudah membuat video klarifikasi, kita juga sudah sepakat mediasi malam itu, tapi tidak tahu kenapa besoknya yang bersangkutan tetap melakukan laporan ke polisi, ini sama halnya dia mengingkari hasil mediasi,” tutur FE. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *