banner 728x250

Ajang Sambut Mahasiswa Baru UB Berubah Jadi Aksi Bentrok, Aktivis Cipayung Jadi Korban

Mahasiswa Cipayung UB melakukan sambut mahasiswa baru di pintu gerbang Veteran, Universits Brawijaya Malang, Rabu (16/08/2023). (Foto: Ist)

MALANG – Aktivis Cipayung Universitas Brawijaya menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga Mahasiswa Teknik UB.

Kejadian itu terjadi saat penyambutan mahasiswa baru (Maba) UB oleh Aktivis Kelompok Cipayung, di pintu gerbang Veteran, Kota Malang, Rabu (16/08/2023).

banner 336x280

Mahasiswa Cipayung yaitu organisasi mahasiswa ekstra kampus yang terdiri dari GMKI, HMI, GMNI, PMII, dan ada beberapa organisasi mahasiswa lainnya.

“Saya dikeroyok lebih dari 15 orang, leher saya dipiting dan saya hanya sendiri sampai beberapa orang dilerai oleh Mahasiswa Cipayung juga,” ucap Tito Sianturi.

Kericuhan dipicu oleh provokator yang menuduh Tito Sianturi menarik lengan seorang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Baca Juga:   Mahasiswa Tersangka Teroris di Malang Pendiam dan Tertutup

“Tidak ada bukti bahwa saya menarik mahasiswa itu, tapi dengan semena-mena mereka menuduh saya, menarik, kemudian mengeroyok saya,” aku Ketua Purnabakti GMKI Komisariat Jeremiah itu.

Namun, Tito secara pribadi masih mampu menahan kejadian tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Mahasiswa Teknik UB itu.

“Tapi saya sangat tidak menoleransi hal-hal seperti ini jika masih ada kemungkinan terulang kembali,” katanya.

“Ini menyangkut marwah organisasi bukan hanya GMKI, namun organisasi lain yang tergabung di Cipayung lainnya,” tegas Tito.

Sementara itu, Sandria Sinaga yang menjadi saksi dalam kejadian tersebut, mengatakan, tuduhan itu menjadi bahan untuk memprovokasi Mahasiswa Teknik lainnya.

Baca Juga:   Akuntansi UMM Berhasil Sandang Akreditasi Unggul

“Mereka (Mahasiswa Teknik) tidak sadar bahwa mereka di provokasi oleh rekannya sendiri,” bebernya.

Selain dari organisasi GMKI, seorang kader PMII juga mengalami pengeroyokan yang dilakukan oleh Mahasiswa Teknik. 

Organisasi HMI juga mendapat penghinaan dengan menyalahgunakan bendera secara semena-mena yang juga dilakukan oleh Mahasiswa Teknik.

Aktivis GMKI, Giovanno Barus mengatakan esensi dari menyambut mahasiswa baru ini adalah untuk mengenalkan elemen-elemen kemahasiswaan kepada mahasiswa baru.

Selain itu, tambahnya, mengenalkan dengan hangat organisasi ekstra kampus yang ada di Universitas Brawijaya.

Baca Juga:   Implementasi Pendidikan Filsafat Dasar Pada Kurikulum SMA untuk Membangun Pondasi Bela Negara

“Kericuhan ini hadir karena adanya kelompok mahasiswa yang tidak sepaham dengan Cipayung, sehingga esensi dari menyambut mahasiswa baru itu hilang sama sekali,” kata Giovanno Barus.

Menurut Gio, sapaan akrabnya, tindakan represif seperti ini merupakan hal yang harusnya dihindari oleh insan-insan intelektual.

“Kedatangan mahasiswa baru hendaknya menjadi ajang untuk membangun citra yang baik bagi mahasiswa baru,” tukas Gio.

Dia sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik UB tersebut.

Menurutnya tidak merepresentasikan masyarakat berintelektual yang sedang mengemban tanggung jawab untuk menjadi insan-insan perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *