banner 728x90
Daerah  

Siram Air Kotor ke Massa Aksi PMKRI Maumere, Exen Jontona: Oknum Aparat Biadab

Aparat Polres Sikka yang menyiram massa aksi PMKRI Maumere dengan air kotor. (Foto: Ist)
banner 468x60

RUBRIKA – Mantan Ketua PMKRI Cabang Malang periode 2022-2023, Exen Jontona, mengkritik keras tindakan anggota Polres Sikka yang menyiram massa aksi dengan air kotor.

Kejadian itu bermula pada saat PMKRI Cabang Maumere menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka dan Mapolres Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (04/08/2023).

banner 336x280

Mereka menagih janji Kejari Sikka untuk menetapkan tersangka kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) Kabupaten Sikka Tahap 1, Triwulan 1, tahun 2023 sebesar Rp 642 juta.

Tidak hanya itu, selain merugikan keuangan negara, mereka juga mengawal dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi dana Sertifikasi Guru di Dinas PKO Sikka.

Demonstrasi yang berlangsung di depan Kejari Sikka itu diwarnai dengan aksi saling dorong dan nyaris ricuh antara aparat Polres Sikka dan massa aksi PMKRI Maumere.

Terlihat sebuah tindakan yang tidak terpuji oleh oknum Polisi Sikka yang meyiram massa aksi dengan air kotor dalam upaya membubarkan aksi.

Hal itu membuat Exen Jontona geram dengan tindakan tak terpuji dan biadab anggota Polres Sikka.

Menurutnya, tindakan oknum polisi tersebut adalah tindakan yang tidak bermoral, biadab dan mencederai marwah Kepolisian Republik Indonesia.

“Oknum polisi tersebut mengambil keputusan di lapangan dengan menyandarkan pada pertimbangan sendiri yang akan menimbulkan peluang bagi penyalagunaan kekuasaan termasuk di dalamnya penanganan masalah demonstrasi,” ujar Exen Jontona, Sabtu (05/08/2023).

Mantan Ketua PMKRI Cabang Malang periode 2022-2023, Exen Jontona. (Foto: Dok Pribadi)

Exen mengatakan, hal itu dipertegas jelas dalam Protap Kapolri tentang Penanggulangan Anarki dan pasal 48, 49 KUHP terkait asas subsidiaritas, proporsionalitas, dan asas Culpa in Causa.  

Exen melanjutkan, bahwasanya PMKRI Maumere hanya memperjuangkan keadilan, memperjuangkan rakyat kecil.

“Mereka tidak punya senjata, mereka tidak punya pistol yang mereka punya adalah suara kebenaran dan keadilan bagi masyarakt Sikka,“ bebernya.

“Mereka datang dengan penuh martabat dan etika menyampaikan pendapat yang secara konstitusional, kenapa dibalas dengan air kotor sehingga bagi saya oknum polisi tersebut harus dievalusasi dan dicopot dari jabatannya oleh Kapolres Sikka,” sambung Exen.

Dia juga mengajak kepada aktivis PMKRI seluruh Indonesia untuk bersama-sama menyikapi persoalan tersebut demi keadilan dan kebenaran.

“Tidak ada kehormatan tanpa sebuah perlawanan terhadap antek-antek negara yang menindas rakyat dan berbuat sewenang-wenangnya,” tegas Exen Jontona. (***)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version