banner 728x90

Al Hasanah Inisiasi Pengajian Bangkitkan Warga Malang Pasca Tragedi Kanjuruhan

Founder Yayasan Masjid Al Hassanah Najib Salam Attamimi memimpin rapat persiapan kegiatan Doa Bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan. (Foto: ist)
banner 468x60

MALANG – Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 lalu membuat warga Malang tenggelam dalam duka.

Berbagai ekspresi kesedihan, kekecewaan bahkan kemarahan terlihat di berbagai sudut kota dalam bentuk poster, spanduk, pamflet bahkan grafiti di jalan-jalan umum.

banner 336x280

Kejadian yang telah merenggut 134 korban jiwa ini serta ratusan lainnya terluka parah dan ringan dinilai merupakan tragedi sepakbola paling memilukan.

Selain menjadi catatan paling kelam dalam penyelenggaran sepak bola nasional juga tercatat menjadi kasus kematian suporter terbesar kedua dalam sejarah sepak bola dunia. 

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi paska pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Arema FC ini menyebabkan trauma kepedihan, depresi bahkan saling curiga antar sesama warga.

Kepercayaan terhadap aparat keamanan juga hancur. Hal ini tentu membutuhkan penanganan yang tepat dan tidak berlarut-larut.

Komitmen dan dukungan semua pihak sangat diharapkan agar kejadian ini dapat terselesaikan tuntas, baik secara hukum dan sosial. 

Sebagai bagian dari warga Kota Malang, Yayasan Masjid Al Hassanah tergerak berpartisipasi membangkitkan kembali semangat dan persatuan warga.

Sebagai Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan Al Hassanah berinisiatif menggelar Doa Bersama dengan melibatkan semua stakeholder di Malang Raya.

“Kita bermaksud mendoakan para korban dan keluarganya untuk meringankan beban batin mereka,” kata Najib Salim Attamimi, Founder Al Hassanah.

Doa Bersama ini direncanakan berupa tahlil dan doa yang akan diadakan bertepatan dengan peringatan 40 hari atau 100 hari kejadian Kanjuruhan.

Persiapan kegiatan Doa Bersama ini telah dibahas berbagai elemen warga Malang pada tanggal 18 dan 19 Oktober lalu di Villa Bukit Tidar.

Doa Bersama ini diharapkan menjadi pengobat kesedihan dan sarana persatuan antar warga Malang.

“Harapannya kesedihan, kemarahan, trauma, ketakutan maupun perbedaan persepsi yang membelah masyarakat sedikit demi sedikit dapat dikurangi,” sambung Najib.

Kembali bersatunya semua elemen di wilayah Malang diharapkan memudahkan penyelesaian kejadian Kanjuruhan yang membutuhkan komitmen semua pihak.

“Tanpa kebersamaan, kepedulian dan konsistensi berbagai kalangan, jangan harap masalah Kanjuruhan bisa selesai,” tegasnya.

Menurut Najib yang pernah lama tinggal di Jerman, partisipasi dan persatuan warga terbukti menjadi kunci sebuah kota melewati peristiwa-peristiwa kelam yang dihadapinya.

Seperti tragedi kerusuhan di stadion Heysel di Inggris ketika digelar pertandingan Liga Champion antara Liverpool dan Juventus tahun 1985, reunifikasi Berliner atau warga Kota Berlin yang sempat terbelah menjadi wilayah Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1989 atau kejadian bom pada maraton di Kota Boston Amerika Serikat tahun 2013.

“Semua kejadian itu bisa terlewati dengan baik berkat persatuan dan solidaritas warga kotanya,” tambahnya. 

Najib meyakini Kota dan Kabupaten Malang juga dapat melewati pengalaman buruk yang sedang dihadapinya.

Karena karakter warga Malang yang telah dikenal tangguh.

“Kita berserah diri pada Allah SWT seraya memohon diberikan bimbingan-Nya,” katanya.

Sikap tawakal ini bakal menjadi modal spiritual yang penting untuk kembali bangkit, bahkan menjadi lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. (***)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version