banner 728x90

Ini Sosok Raja Ali Haji yang Tampil di Google Doodle, Tokoh Melayu Pencipta Gurindam Dua Belas

Tokoh Melayu pencipta Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, yang Tampil di Halaman Google Doodle Saat Ini.
Tokoh Melayu pencipta Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, yang Tampil di Halaman Google Doodle Saat Ini, Sabtu (05/11/2022).
banner 468x60

RUBRIKA – Google Doodle hari ini, Sabtu (05/11/2022) menampilkan sosok pria paruh baya menggunakan peci dan kacamata. 

Selain itu, gambaran tersebut terselip dalam halaman sebuah buku lengkap dengan pena bulu.

banner 336x280

Dia adalah seorang Tokoh Melayu pencipta Gurindam Dua Belas yakni, Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad.

Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad adalah juga seorang Ulama, Sejarahwan, Cendekiawan, dan penulis terkenal yang memimpin kebangkitan Sastra dan Budaya Melayu pada abad ke-19.

Raja Ali Haji juga yang memprakarsai penyusunan dasar-dasar bahasa Melayu. Ia dikenal sebagai pencatat pertama dasar tata bahasa melayu lewat buku pedoman bahasa.

Buku itu menjadi standar bahasa Melayu Baku yang kemudian hari ditetapkan sebagai bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928.

Raja Ali Haji ini merupakan keturunan bangsawan. Dia cucu kedua dari Raja Haji Fisabilillah yang Dipertuan Mudah IV dari Kesultanan Lingga-Riau

Raja Ali Haji ini juga diakui sebagai bangsawan di Tanah Bugis karena bersaudara dengan Raja Lumu.

Dalam rangka mengenang Raja Ali Haji, Google Doodle mempersembahkan sosoknya dalam balutan gambar yang menampilkan potret pria paruh baya mengenakan peci dan kacamata dalam sebuah halaman buku, serta pena bulu.

Raja Ali Haji atau Raja Haji Ahmad secara anumerta dihormati sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 5 November 2004 lalu.

Raja Ali Haji lahir dari keturunan pangeran Bugis-Melayu pada tahun 1808 dari keluarga ulama.

Ia dilahirkan pada tahun 1808 M di pusat Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat (kini masuk dalam wilayah Kepulauan Riau, Provinsi pemekaran Riau, Indonesia).

Ketika dia masih muda, keluarganya pindah ke Pulau Penyengat. Ia belajar dengan ulama terkenal dari Kesultanan Riau-Lingga dan diakui sebagai siswa yang berbakat.

Sebagai seorang remaja, Raja Ali Haji menemani ayahnya dalam misi ke Jakarta, serta ziarah ke Mekah. 

Keduanya adalah bangsawan Riau pertama yang mencapai prestasi ini. Ketika berusia 32 tahun, Raja Ali Haji menjadi bupati bersama seorang sultan muda dan akhirnya dipromosikan menjadi penasehat agama. 

Dalam peran ini, ia mulai menulis tentang bahasa, budaya, dan sastra Melayu. Karya-karyanya meliputi kamus Melayu, teks pendidikan tentang tugas raja, silsilah Melayu dan Bugis, antologi puisi dan banyak lagi.

Pada tahun 2004, Raja Ali mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas kontribusinya pada bahasa, sastra, budaya Melayu, dan sejarah Indonesia. 

Karyanya yang paling terkenal adalah Tuhfat al-Nafis, atau “Hadiah Berharga”, yang dianggap sebagai sumber tak ternilai tentang sejarah Semenanjung Melayu. Sekarang diukir di batu nisannya untuk dibaca orang saat berkunjung.

Selain itu, mahakaryanya yang melegenda sampai sekarang ialah Gurindam Dua Belas yang dibuat pada 1847.

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version