banner 728x90

Mengenang Yusuf al-Qaradawi, Cendekiawan Muslim Dunia 

Yusuf al-Qaradawi adalah salah satu tokoh agama yang paling dikenal di dunia Arab. (Foto: Ist)
banner 468x60

RUBRIKA – Wafatnya Yusuf al-Qaradawi di Qatar pada hari Senin (26/9) menandai berakhirnya sebuah era dalam Islam kontemporer.

Al-Qaradawi adalah salah satu cendekiawan Muslim paling berpengaruh di dunia, dan advokat vokal untuk pembebasan Palestina serta untuk revolusi Arab tahun 2011.

banner 336x280

Wafatnya pada usia 96 tahun menutup karir salah satu Muslim terpenting, ulama abad terakhir.

Berdasarkan informasi yang diperoleh tim Rubrika.co.id dari media asing Aljazeera, Yusuf al-Qaradawi lahir pada tahun 1926 di sebuah desa di Delta Nil Mesir yang masih berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris.

Yusuf al-Qaradawi belajar di Universitas Al-Azhar bergengsi yang berbasis di Kairo. Sebagai seorang remaja, ia terkait erat dengannya dan Ikhwanul Muslimin, dua lembaga terpenting pada zamannya.

Saat Al-Qaradhawi telah mencapai usia 70-an dan merupakan seorang ulama yang diakui secara global yang telah menulis lusinan buku yang memantapkan dirinya sebagai ahli agama di berbagai bidang keilmuan Islam.

Tapi warisan keanggotaannya di Ikhwanul Muslimin terus membayangi.

Terlepas dari jaraknya dari Mesir, ia dua kali diminta untuk mengambil alih kepemimpinan organisasi Mesir yang berpengaruh, meskipun ia menolak pada kedua kesempatan tersebut karena menganggap dirinya lebih cocok untuk kehidupan kesarjanaan.

Namun tidak seperti seorang ulama yang tertutup, al-Qaradhawi adalah otoritas agama yang diakui secara global dengan acara TV sendiri di jaringan berita Arab yang paling banyak ditonton di dunia.

Dia menggunakan platform ini untuk mempromosikan ide-ide yang dia diskusikan di banyak tulisannya.

Di samping acara ini, ia juga membantu mendirikan dan memimpin Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian dan Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, dua organisasi ilmiah Islam transnasional yang membantu mengkonsolidasikan reputasinya sebagai “mufti global”.

Sesuai dengan pemahamannya yang komprehensif tentang Islam, ia menulis dan berbicara tentang berbagai masalah termasuk segala sesuatu mulai dari teologi dan praktik keagamaan hingga demokrasi, Palestina, dan perubahan iklim, semuanya dari perspektif Muslim.

Namun, pandangannya sering menimbulkan kontroversi di dunia Muslim dan di Barat.

Setelah serangan 9/11, yang dia kutuk secara vokal, dia mengeluarkan dekrit agama bersama yang mendorong prajurit Muslim dan wanita di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk bertugas di Afghanistan.

Dia akan mencabut dekrit dan meminta maaf untuk itu bertahun-tahun kemudian.

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version