banner 728x90
Opini  

Kemerdekaan dan Kebangkitan, Sebuah Catatan Relfeksi

Sekertaris PC GM FKPPI 1318 Kabupaten Malang, Haveri Hamid.
banner 468x60

Penulis: Haveri Hamid (Sekertaris PC GM FKPPI 1318 Kabupaten Malang)

Jarum waktu terus berputar mengantar kita memasuki Agustus yang agung. Tak sekedar bulan dalam kalender, bulan Agustus bagi masyarakat Indonesia adalah sebuah momentum sejarah yang dicatat dengan tinta emas peradaban manusia di negeri Nusantara yang tercinta ini.

banner 336x280

Telah terlewati segala arai yang melintang, telah terlewati juga segala fenomena-fenomena kebangsaan baik secara konstitusional maupun secara kerakyatan. Kini, Agustus kembali menagih penghormatan, kembali menagih jiwa nasionalisme dan semangat patriotik dalam sanubari setiap penduduk Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, sejak tahun 2020 hingga awal 2022 Indonesia digempur dengan tragedi memilukan, sebuah fenomena medis (Pandemi) yang turut merenggut jutaan nyawa manusia di seluruh belahan dunia. Ialah wabah yang dikenal dengan nama Corona Virus Disheas (COVID 19).

Kehadiran wabah ini mengakibatkan lumpuhnya sendi ekonomi negara dan masyarakat. Segala aktivitas dibatasi, para relawan berseragam Hazmat (pakaian dekontaminasi) tak kenal payah menjalankan misi penyelamatan, suara ambulans bersahutan di setiap persimpangan jalan menghias hari yang penuh ketegangan.

Nyaris tersungkur bangsa ini, korporasi-korporasi besar ditutup, berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, sejumlah 24,9 juta pekerja per-Maret 2021 harus dirumahkan hingga harus menelan pil pahit lantaran mengalami Pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahan tempat mereka menyandarkan harapan perekonomian keluarga lantaran perusahan sudah tidak sanggup lagi membayar gaji mereka.

Berdasarkan data dari tim satuan tugas (Satgas) Covid 19 per-tanggal 3 Agustus 2022, sejumlah 157.046 masyarakat Indonesia telah meninggal dunia akibat terinfeksi wabah yang datang dari Wuhan, Republik Tiongkok ini.

Namun, haruskah kita tetap tinggal diam dan pasrah dengan kondisi perekonomian bangsa yang kian merosot ini? Haruskah kita biarkan masyarakat Indonesia terus memangis menahan lapar akibat kehilangan mata pencaharian? Tentu ini bukan pilihan yang terbaik. Negara dan rakyat harus bangkit bersama, menuntaskan setiap problematika yang tengah dialami bersama ini.

Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam merespon persoalan ekonomi ini pernah menegaskan kepada seluruh pejabat pemerintahan dan aparat penegak hukum untuk tetap mengutamakan keselamatan ekonomi bangsa. “Memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi, itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang”.

Pernyataan Presiden Jokowi ini bukan sebuah pernyataan kosong, pernyataan ini adalah sebuah pernyataan konfrotatif dan pernyataan pembakar semangat seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sebagai penyubur akar juang rakyat untuk bangkit dari keterpurukan pasca dihajar oleh pandemi.

Sebagai Anggota dari Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) yang sejak usia belia terus dipupuk semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air kepada bumi pertiwi, melihat duka yang dialami bumi pertiwi belakangan ini dimana perayaan hari kemerdekaan tanpa kemeriahan, ketika nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan dengan nada penuh ketakutan dan melihat Sang Merah Putih berkibar dengan penuh duka terus berupaya sekuat tenaga menyatukan visi bersama mencari jalan keluar atas permasalahan yang menimpa bangsa ini.

Kita ini sudah merdeka, kemerdekaan yang kita rebut dengan genangan darah dan air mata. Ketulusan para patriot bangsa yang merelakan nyawa demi negeri ini terbebas dari belenggu penjajahan dan kesewenang-wenangan yang kala itu mencoba menjarah harta kekayaan bangsa kita dengan penuh keserakaha dan dalam situasi ini jangan sampai pengorbanan yang telah dilakukan pada 77 tahun silam itu menjadi sia-sia.

Kita memang harus bangkit dari keterpurukan ini. Betapapun sisa-sisa ketakutan dan trauma akibat pandemi masih membekas dalam jiwa kita bangsa Indonesia. Kebangkitan yang lahir dari kesatuan visi dan kebulatan tekad antara pemimpin, masyatarakat dan seluruh instrumen pendukung yakni organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bertebaran di seluruh pelosok negeri.

Peringatan 77 Tahun Kemerdekaan Indonesia yang akan diperingati pada 17 Agustus 2022 mendatang dengan mengusung tema Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat adalah sebuah pernyataan yang sesuai dengan asa dan tekad seluruh rakyat Indonesia. Kita harus segera pulih dari sisi ekonomi, pendidikan, interaksi sosial dan kesehatan sebagai senjata utama untuk bangkit mencapai kejayaan bangsa dibawah kepak sayap Sang Garuda lambang negara yang gagah nan-perkasa.

Bersama GM FKPPI, kami siap mengabdikan diri menopang segala asa dan harapan rakyat di republik ini serta telah berkomitmen membangun sinergitas bersama pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Ir. H. Joko Widodo untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat.

Pada 1 Juni 2022 lalu misalnya, GM FKPPI Jawa Timur sebagai organisasi yang beranggotakan putra/putri Purnawirawan TNI dan Polri di Provinsi Jawa Timur pasca melakukan koordinasi bersama Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Keluarga Besar TNI Tingkat Pusat Tahun Anggaran 2022 telah mengambil sikap optimis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan berjalan seiringan dengan program pemerintah yakni mencetak satu juta wirausahawan baru di Indonesia.

Keseriusan GM FKPPI dalam mengambil peran untuk mendukung sektor wirausaha pada lingkup masyarakat ini bertujuan untuk membangunkan kembali perekonomian nasional yang tampak mati suri setelah diobok-obok oleh pandemi Covid 19. Terbukti peran GM FKPPI dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat (PEN) melalui wirausahawan UMKM saat ini (2022) telah berada di angka 3,1 persen dan ditargetkan pada 2024 mendatang akan meningkat di angka minimum 3, 95 persen wirausahawan.

Dengan pulihnya perekonomian bangsa, para karyawan yang sempt di PHK bisa kembali bekerja, para anak-anak bangsa bisa kembali belajar dengan tenang, interaksi sosial antara masyarakat bisa kembali terjalin. Ketika semua itu dapat terwujud maka Indonesia semakin kokoh tonggaknya, Indonesia mampu melambung hingga menjadi negara penentu kebijakan Internasional.

Pelajaran yang bisa kita ambil, pandemi tak hanya musibah, pandemi juga telah melatih kita untuk bagaimana bertahan ditengah amukan badai ekonomi, pendidika dan sosial. Namun, kita telah berhasil membuktikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat. Dengan segala perbedaan yang dimilikinya telah berhasil bangkit menerjang segala ancaman yang menerpanya. Kebangkitan itu telah kita lewati bersama-sama dengan saling mendukung satu sama lain.

Sebagai Anggota dan Sekertaris Umum Daerah dari perkumpulan putra/putri Purnawirawan TNI dan Polri (GMFKPPI), penulis berharap agar pemulihan ekonomi dan pendidikan harus menjadi perhatian serius dari pemerintah Indonesia serla menghimbau kepada seluruh unsur baik lingkup pemerintahan maupun perkumpulan-perkumpulan pemuda dan masyarakat agar dapat bahu-membahu dalam mendukung itikad baik negara yang telah hadir menjawab problematika di tengah kebimbangan masyarakat.

Kuat karena bersatu, dengan semangat persatuan kita akan bangkit bersama di puncak kemerdekaan yang dicita-citakan para syuhada bangsa.

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version