MALANG – Bupati Malang, H. M. Sanusi, ikut dalam memanen dan tanam demplot (metode penyuluhan pertanian) Program Makmur 2022 di lahan tebu petani mitra Pabrik Gula (PG) Krebet Baru, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kamis (28/7/2022).
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten penghasil tebu/gula di Jawa Timur, yang diharapkan eksistensinya sebagai wilayah berpotensi mendukung swasembada gula nasional.
Adapun pabrik gula di Kabupaten Malang yaitu PG Kebon Agung dan PG Krebet Baru yang merupakan unit usaha PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Selain PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), panen dan tanam demplot program makmur bersinergi dengan PT. Pupuk Indonesia (Persero), PT. Petrokimia Gresik dan PT. PG Rajawali I.
Kerja sama program makmur dengan pabrik gula di lingkup RNI Holding bertujuan untuk pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Luas lahan dan peningkatan produksi program makmur rencananya 16.069 Ha namun yang terealisasi hanya 20% menjadi 3.230 Ha, dengan jumlah petani yang terealisasi sejumlah 1.215 orang.
Rencananya, program Makmur ini akan menargetkan kebutuhan pupuk hingga 11.283, 90 Ton dengan rincian NPK sebesar 1.642,50 Ton, dan ZA sebesar 9641,40 Ton.
Bupati Malang, H. M. Sanusi, usai tanam sekaligus panen tebu menjelaskan bahwa program Makmur dari PT. Petrokimia Gresik selaras dengan program RPJMD Kabupaten Malang periode 2021-2026 yaitu Malang Makmur yaitu Maju, Agamis, Kreativ, Mandiri, Unggul dan Responsif.
“Artinya kreasi dan inovasi produksinya harus lebih tinggi dan lebih ditingkatkan lagi, jika sekarang 100 Ton maka tahun depan harus ditingkatkan lagi menjadi 160 Ton/Ha,” jelas Bupati Malang H. M Sanusi.
Abah Sanusi sapaan akrab Bupati Malang, juga berharap Kabupaten Malang harus maju selangkah dari sebelumnya. Tanaman tebu juga harus ada perkembangan serta peningkatan produksi maupun pendapatan.
Dalam hal ini, kebijakan peningkatan areal pertanian dan peningkatan pendapatan petani tebu dapat diterapkan baik on farm maupun off farm dengan beberapa kebijakan.
Kebijakan itu yakni pengembangan sarana produksi, ketersediaan dan akses sarana produksi, pengembangan kelembagaan dan integrasi pabrik gula dengan petani tebu, peningkatan produktivitas dan daya saing industri gula.
Selain itu, kebijakan proteksi gula, serta kebijakan promosi dan harmonisasi data pasokan sebagai basis perumusan kebijakan swasembada gula nasional.
Program ini tentunya sangat membantu petani tebu dalam budidaya pertanian, mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.
Terlebih, melalui program ini pula disediakan akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.
Perlu di ketahui bersama, bahwa mulai 1 Juli 2022, seluruh subsidi pupuk dicabut kecuali pupuk urea dan phonska. Di kabupaten Malang saat ini kurang N yaitu urea.
“Jadi jika pupuk subsidi yang asalnya ZA bisa diganti dengan urea, karena N-nya dibawah standar. Jika ZA berpengaruh terhadap rendemin maka dicari yang bisa menaikan rendemin itu apa?,” imbuh Abah Sanusi.
“NPKnya atau phonskanya bisa di match sehingga bisa menaikkan rendemin. Jika produknya tinggi, ini bisa menjadi harapan semua petani dan itu salah satu cara mensejahterakan masyarakat dengan meningkatkan produktifitas dari hasil pertanian,” sambung Politisi PDI Perjuangan itu.
