RUBRIKA.CO.ID – Kebakaran hutan besar melanda Eropa Barat pada hari Sabtu (16/7), hal ini memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka di tengah gelombang panas yang sangat tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Berdasarkan informasi yang didapat dari The Guardian, Minggu (17/7), kebakaran yang melanda beberapa bagian Eropa lebih awal dari biasanya tahun ini setelah tidak tampaknya mata air dan sangat kering yang membuat tanah kering.
Kebakaran ini menyebabkan suhu yang ekstrem dimana para ahli mengaitkan dengan perubahan iklim. Kroasia dan Hongaria juga telah memerangi kebakaran hutan minggu ini, seperti halnya California dan Maroko.
Di Portugal, total 39.550 hektar (98.000 hektar) dirusak oleh kebakaran hutan dari awal tahun hingga pertengahan Juni, lebih dari tiga kali lipat area pada periode yang sama tahun lalu, data dari Institut Konservasi Alam dan Hutan menunjukkan.
Sebuah area yang setara dengan hampir dua pertiganya telah terbakar selama kebakaran dalam seminggu terakhir.
Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api di beberapa bagian Prancis, Spanyol dan Portugal, dengan suhu musim panas yang terik yang memungkinkan mereka untuk berkembang diperkirakan akan berlanjut minggu ini.
Di wilayah Gironde di barat daya Prancis, lebih dari 12.000 orang dievakuasi saat angin kencang menggagalkan upaya memadamkan api yang menjalar melintasi hutan pinus.
Kebakaran itu dan satu lagi di selatan Bordeaux telah merusak hampir 10.000 hektar (25.000 hektar) tanah, naik dari 7.300 pada hari Jumat lalu.
“Kami memiliki api yang akan terus menyebar selama tidak stabil,” ucap Vincent Ferrier, wakil prefek Langon di Gironde.
Seorang penduduk yang tinggal di dekat La Teste-de-Buch di Gironde menggambarkan kondisinya sebagai “pasca-apokaliptik”.
“Saya belum pernah melihat ini sebelumnya,” katanya kepada kantor berita AFP.
Di negara tetangga Spanyol, petugas pemadam kebakaran berjuang melawan serangkaian kebakaran setelah berhari-hari suhu luar biasa tinggi yang mencapai hingga 45,7 C.
