banner 728x90

Dinkes Kabupaten Malang Gandeng Yayasan YABHYSA Tekan Angka Kasus TBC

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terus melakukan upaya penurunan kasus Tuberkulosis atau TBC. (Foto: Rubrika.co.id)
banner 468x60

RUBRIKA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terus melakukan upaya penurunan kasus Tuberkulosis atau TBC.

Yakni dengan menggandeng NGO atau organisasi Nirlaba untuk melakukan penaggulangan TBC.

banner 336x280

Dalam hal ini, Dinkes Kabupaten Malang bekerjasama dengan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) yang melakukan pernyataan bersama untuk menanggulangi TBC. 

Pernyataan Bersama ini dilakukan di Hotel Grand Kanjuruhan, Selasa (20/12/2022).

Dalam pernyataan bersama ini, dihadiri Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignani Astoeti. 

Hadir pula Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kabupaten Malang, Herdiyana Fatmawati dan Bappeda Kabupaten Malang, Liswan Nobiyana Tulee.

Dari data yang dipaparkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignani Astoeti, angka maupun kasus TBC masih tinggi.

Hingga 19 Desember 2022, terdapat estimasi 5.940 kasus TBC. Sedangkan untuk terduga TBC mencapai 30.828 kasus. Sehingga, penyakit TBC patut untuk diwaspadai.

“Kasus TB ini menyerang paru-paru. Sedangkan ciri khasnya adalah batuk-batuk. Sehingga orang yang batuk, maka terduga TB,” ujar Tri Awignani Astoeti.

Lebih lanjut dia mengatakan, gejala TBC memang seperti terjangkit virus Covid-19. 

“Namun, untuk Covid-19 berbahaya dan cepat (Penularannya). Selain itu, juga berpotensi menyebabkan kematian. Sedangkan untuk TB, memang berbahaya tapi tidak sebahaya Covid-19,” katanya.

Menurutnya, dalam melakukan penanganan TBC juga sama dengan Covid-19. 

“Apabila satu orang penderita TBC, maka dilakukan tracing 15 hingga 20 orang terdekat,” jelasnya.

“Tujuannya, apabila tertular TBC, maka secepatnya bisa langsung diobati,” sambungnya. 

Biasanya, masih kata Awi, angka TBC ditentukan saat di faskes rumah sakit.

“Kalau di Puskesmas masih jarang. Sedangkan Ketersediaan peralatan maupun laboratorium di rumah sakit untuk mendeteksi TB lebih memadai,” jelasnya.

Sedangkan untuk penanganan TBC, kata dia, maka dibutuhkan kerjasama berbagai pihak termasuk NGO dan media massa.

“Tentunya peranan pihak terkait sangat dibutuhkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kabupaten Malang, Herdiyana Fatmawati menjelaskan, yayasannya konsen dalam penaggulangan TBC.

“Yang kami lakukan mulai investigasi kontak penderita TBC, pendampingan, hingga pembinaan kader. Agar angka TBC ini dapat terus ditekan lebih rendah,” tuturnya.

Sebagai salah satu organisasi nirlaba atau NGO, pihaknya siap terus berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Malang dalam melakukan penanggulangan penyakit TBC. (***)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version