banner 728x90

Hadapi Krisis Pangan Global, Kementan Persiapkan Tiga Strategi 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Ist)
banner 468x60

JAKARTA – Hadapi krisis pangan global, Kementerian Pertanian (Kementan) jalankan tiga strategi.

Pembangunan pertanian sekarang lagi dihadapkan pada berbagai permasalahan.

banner 336x280

Dengan adanya permasalahan Covid-19 yang tak kunjung usai, climate change serta kondisi geopolitik.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo strategi memang perlu disusun.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022) lalu.

“Dunia sedang dihadapkan pandemi Covid-19, climate change serta kondisi geopolitik dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina,” ungkap Syahrul.

Terdapat tiga strategi utama yang akan dijalankan Kementan.

Pertama, peningkatan kapasitas produksi untuk komoditas yang mengendalikan inflasi, seperti bawang dan cabai.

Strategi kedua, Kementan akan mengembangkan komoditas-komoditas yang dijadikan substitusi impor.

Kementan mendorong budidaya ubi kayu, sorgum dan sagu untuk pengganti gandum.

Sementara untuk gula tebu, akan difokuskan mengembangkan gula non tebu, seperti stevia, aren dan lontar.

Strategi ketiga yang akan dilakukan adalah peningkatan ekspor.

Komoditas yang akan diprioritaskan  adalah sarang burung walet, porang, ayam dan telur.

Diakui Syahrul, tantangan yang dihadapi sekarang memang luar biasa sehingga banyak diperlukan kerja sama semua pihak.

“Tantangan pertanian kedepan tidak ringan, tahun 2023 itu menurut IMF (International Moneyteri Fund) dan Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa yang akan dihadapi bukan sesuatu yang tidak biasa-biasa saja,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version