banner 728x90

Apni Jaya Putra: Teknologi AI Amazing, Tapi Tak Punya Hati

Apni Jaya Putra
Apni Jaya Putra, menjadi salah satu pemateri dalam dua hari seminar dan workshop yang diinisiasi Mooifilms di gedung MCC Malang. (Foto: Rubrika/Yono Ndoyid)
banner 468x60

RUBRIKA, MALANG – “Musuh kita adalah sesuatu yang klise,” jawab Apni Jaya Putra, saat ditanya salah satu peserta workshop tentang ide atau gagasan yang menarik dalam pembuatan film.

Bagi sebagian pekerja kreatif, berpikir out of the box dan liar menjadi semacam keharusan, meski karya itu dalam bentuk yang sederhana.

banner 336x280

Yang lempeng dan normatif memang kerap menjemukan, sebab tak ada perkembangan atau hal baru yang ditawarkan.

Rabu, 05 April 2023, Apni Jaya Putra, menjadi salah satu pemateri dalam dua hari seminar dan workshop yang diinisiasi Mooifilms di gedung MCC Malang.

Mooifilms menggandeng prinsipal Sony, Carl Zeiss dan ADM Teknologi dalam penyelenggaraannya.

Di hari kedua, sosok yang memiliki rekam jejak di delapan stasiun televisi ini membuka wawasan “AI in digital productions”.

Perkembangan teknologi rekayasa yang menawarkan sebuah proses produksi untuk broadcast dan sinematografi layaknya manusia. 

Di sesi ini, Apni sempat menunjukkan dalam layar beberapa aplikasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan kegunaannya yang bagi seorang content creator; suatu persoalan menjadi nampak mudah.

“AI bagi seorang content creator merupakan sesuatu yang amazing,” ujarnya.

Dia memberikan contoh penulisan naskah film yang umumnya cukup memakan waktu dan mahal, namun bisa segera dieksekusi secara otomatis oleh AI.

Meski demikian, Apni lebih menekankan bahwa AI ini hanya sekedar alat bantu. Kecerdasan sebenarnya tetap ada dalam diri manusia.

Banyak hal yang tak tersentuh oleh AI yang hanya buatan manusia. Hal senada dengan pernyataan ilmuwan AI META asal Perancis, Yann LeCun.

“Kecerdasan kita adalah apa yang menjadikan kita manusia, dan AI adalah perpanjangan dari kualitas itu,” ujar Yann LeCun.

Sebelum masuk materi AI, Apni sempat memutar beberapa film pendek yang meraih penghargaan dalam festival.

Salah satunya adalah film pendek berdurasi empat menit yang berkisah tentang perempuan korban pemerkosaan.

Tentu saja, film pendek ini tak terjamah secara estetis dan humanis oleh AI. AI memang punya processor, tapi jelas tak punya hati.

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan begitu luar biasa. Merambah hingga kehidupan sehari-hari dan yang menarik minat.

Beni Souisa, rekan Apni di SCTV di tahun 90-an, yang sempat secara sekilas mengoperasikan kamera Sony terbaru yang dengan tujuh lensa Zeiss-nya seharga 1.5 miliar di acara ini sempat mengatakan pada penulis bahwa Apni ini satu-satunya kawan di SCTV yang mempunyai minat besar akan perkembangan dunia digital.

Beruntung sekali bagi para pelajar, mahasiswa, film maker dan masyarakat umum di Malang yang mengikuti workshop singkat secara gratis.

Apni sendiri di bulan depan akan mengadakan kursus offline di Jakarta dengan biaya 2.5 juta per orang. Kursus sehari yang kuotanya dibatasi hanya dua puluh peserta.

Di sesi terakhir, Yosof yang sekaligus sebagai “tuan rumah” memberikan materi tentang screenplay.

“Screenplay adalah ibunya perfilman,” begitu dia mengawali pembicaraan.

Layar putih yang terbentang cukup lebar menyala dengan tulisan screenplay, lengkap dengan namanya.

Tak seperti pembicara lain yang dengan panjang memaparkan teknik atau teori, latarbelakang serta contoh karya, Yosof malah menantang seluruh peserta untuk berimajinasi, membuat script tentang satu sosok dengan lokasi di satu tempat namun divisualisasikan seperti berkeliling dunia.

Screenplay yang mentransformasikan gagasan dalam suatu karya, tak diulas panjang lebar oleh Yosof.

“Hari ini, screenplay telah dibabat habis oleh AI seperti yang dipaparkan oleh Apni,” katanya sambil tertawa, yang sekaligus menutup seluruh rangkaian acara.

Seluruh peserta pun ikut tertawa. Masing-masing menertawakan akhir penantiannya.

Tentu saja, ending dari script penutupan acara yang “mengejutkan” dan out the box semacam ini tak akan terjangkau oleh AI. (***)

banner 336x280
banner 728x90
Exit mobile version