RUBRIKA.CO.ID – Dalam rangka untuk memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar turnamen fotografi dan videografi bawah laut di kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), pada 17-19 Agustus 2022 mendatang.
Turnamen tersebut juga sekaligus untuk persiapan peluncuran atau road to Kick Off Bulan Cinta Laut (BCL) secara nasional yang pelaksanaannya dijadwalkan pada Oktober 2022.
“BCL menjadi salah satu implementasi Program Ekonomi Biru dalam pengelolaan sampah laut yang digagas Menteri Trenggono. Kegiatan di Mandeh nanti menjadi bagian dari mensosialisasikan BCL agar semua pemangku kepentingan di sektor maritim ikut serta dalam program itu ketika di kick off pada Oktober mendatang,” ungkap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto di Jakarta, Minggu (6/8/2022) lalu.
Pemilihan kawasan Mandeh sebagai lokasi turnamen didasari oleh potensi besar yang dimiliki kawasan tersebut untuk menjalankan ekonomi biru mengingat selain alamnya yang indah, di sana ada kapal MV Boelongan Nederland yang karam pada masa perang dunia II.
“Prinsip ekonomi biru adalah menjaga ekologi disamping memanfaatkan laut untuk kegiatan ekonomi. Kita akan edukasi masyarakat jika kawasan Mandeh di manfaatkan secara ekonomi, alamnya harus dijaga. Ini semua sesuai dengan misi dari BCL,” tuturnya.
Ditegaskannya, menjaga kesehatan laut, merupakan komitmen utama KKP di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan atas terlaksananya turnamen ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya menjaga kesehatan laut yang diwujudkan dalam kebijakan dan program kerja berbasis ekonomi biru.
Salah satunya adalah program Bulan Cinta Laut (BCL) yang dirancang khusus untuk mengentaskan persoalan sampah plastik di laut.
Program BCL yang digagas KKP tak sekedar mengajak masyarakat membersihkan sampah di pantai, namun mendorong nelayan untuk mengambil sampah di laut dan hasilnya akan dikonversi sesuai dengan harga terendah ikan pada saat itu.
Pelaksanaan BCL di seluruh Indonesia menyesuaikan kondisi cuaca di masing-masing daerah.
Jadi, selama 1 tahun ada 1 bulan yang dilaksanakan program BCL di masing-masing daerah sesuai dengan kondisi cuaca/musim menangkap ikan.